Halaman

Senin, 04 November 2013

Jokowi: Siswa SD dan SMP Belum Pantas Pegang Ponsel

Penulis : Fabian Januarius Kuwado Senin, 4 November 2013 | 14:28 WIB


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, disambut antusias oleh pengunjung acara Kompas Karier Fair di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (30/8/2013). | KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai pelajar SD hingga SMP belum pantas memegang ponsel pribadi. Menurutnya, anak pada strata pendidikan tersebut belum cukup memiliki wawasan dan pemahaman yang luas soal fungsi ponsel pribadi. 

"Komunikasi memang penting, tapi tidak untuk anak SD atau SMP-lah. Belum waktunya mereka itu pegang (ponsel)," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013). 

Jokowi menilai, komunikasi antara orangtua dan anak di sekolah selayaknya melalui tenaga pendidik. Dengan demikian, tenaga pendidik turut mengetahui komunikasi antara orangtua kepada anaknya sehingga pendekatan pendidikannya menjadi tepat dan sang anak bisa berkembang sesuai dengan apa yang menjadi pilihannya. 

Jokowi telah melakukan komunikasi kepada Dinas Pendidikan agar menimbang kepemilikan ponsel pribadi oleh siswa SD atau SMP di Jakarta. Ia berharap kebijakan itu diterima semua pihak. 

"Biarkan dinas sosialisasi ke sekolah-sekolah. Saya saja waktu kecil sampai kuliah pun ndakpegang hape," canda Jokowi. 

Kepemilikan ponsel pribadi oleh pelajar SD dan SMP kerap disalahgunakan. Di satu SMP di bilangan Jakarta Pusat misalnya, tujuh pelajar terlibat pembuatan video mesum melalui kamera ponselnya. Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto pun mempertimbangkan kepemilikan ponsel pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar