Halaman

Sabtu, 22 Februari 2014

Cerita di balik Huruf "R & L"

Di Jepang orang justru nggak bisa mengucap lafal L, mereka menggantinya dengan R. Dalam penulisannya-pun diganti, misal kita mo menulis Lani, karena tidak ada L, jadi menulisnya jadi Rani, atau saat mengucap Alun-Alun, jadi Arun-Arun. Kata senseiku orang Jepang kebanyakan makan Honda , hahaha….,( lho apa hubungannya ya…) Dan kebalikan dari Jepang , di China orang sulit mengucapkan huruf R, mereka justru selalu menggunakan huruf L. 
Senang sekali aku lahir di Indonesia yang bisa melafalkan semua huruf dengan benar.
Aku sangat bergantung sama huruf R ini, bahkan aku mungkin tak bisa hidup tanpa huruf R. Aku juga sangat membutuhkan huruf R ini. R untuk namaku dan R untuk yang lainnya. Aku tak bisa bayangkan andai saja aku kehilangan huruf R, mungkin namaku tinggal AA saja. Jika ada nama kalian yang menggunakan huruf R kemudian kalian menghilangkan huruf R itu, pasti kedengarannya jadi lucu sekali. Entah kita sadari atau tidak, kita ini memang butuh huruf R ini. Tentunya huruf-huruf yang lain juga. Tapi R tidak seperti huruf-huruf A,B, C, D dan seterusnya. R begitu istimewa, karena untuk mengucapkan kata R butuh perjuangan. Segala sesuatu yang kita dapatkan dengan penuh perjuangan pasti akan memberi kesan tersendiri bukan? Demikian juga saat aku berusaha mengucapkan R ini, dan saat aku bisa mengucapkannya ada kepuasan tersendiri tentunya.
Sebenarnya banyak orang tua yang salah mengajari anaknya. Pernah aku perhatikan seorang ibu berbicara sama anaknya sengaja melafalkan R dengan L, nah ini bisa menjadi contoh bagi anak tersebut hingga terbawa sampai besar. So…, bagi yang sedang mengajari buah hatinya berbicara, gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Biar sang anak mencotohnya. Karena anak kecil itu mengikuti segala yang ia dengar. Mungkin banyak orang tua yang tidak menyadari hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar