[INFO TECH]
Tahun 2018, Pasukan Militer AS Adalah “Iron Man"
Bisa dibilang jika teknologi yang ada pada kostum superhero Iron Man adalah fiksi belaka. Namun di tahun 2018 nanti, hal tersebut akan menjadi kenyataan. Pasalnya, saat ini angkatan militer Amerika Serikat tengah mengembangkan Tactical Assault Light Operator Suit (TALOS), sebuah body armor yang memungkinkan seseorang yang mengenakannya memiliki kemampuan super seperti penglihatan malam, kekuatan yang berlipat ganda, dan perlingungan terhadap peluru.
Ketua Komando Operasi Khusus Amerika Serikat berkata bahwa purwarupa
pertama ‘kostum Iron Man’ yang saat ini masih di bawah pengembangan di
Institut Teknologi Massachussetts tersebut diperkirakan selesai pada
bulan Juni tahun ini dan siap untuk diuji coba. Setelan tersebut akan
terus dievaluasi dan diharapkan akan siap untuk digunakan di lapangan
pada bulan Agustus 2018.Tahun 2018, Pasukan Militer AS Adalah “Iron Man"
Bisa dibilang jika teknologi yang ada pada kostum superhero Iron Man adalah fiksi belaka. Namun di tahun 2018 nanti, hal tersebut akan menjadi kenyataan. Pasalnya, saat ini angkatan militer Amerika Serikat tengah mengembangkan Tactical Assault Light Operator Suit (TALOS), sebuah body armor yang memungkinkan seseorang yang mengenakannya memiliki kemampuan super seperti penglihatan malam, kekuatan yang berlipat ganda, dan perlingungan terhadap peluru.
“Kostum tersebut, jika diselesaikan dengan benar, akan memberikan peningkatan yang revolusioner dalam upaya bertahan hidup dan kemampuan bagi operator khusus,” tutur laksamana AL, William McRaven, dalam sebuah konferensi khusus di Washington DC
Proyek ini dimulai pada Oktober 2013 lalu. Setiap TALOS dilengkapi dengan komputer internal yang mampu merespon situasi tertentu secara cepat dan meningkatkan kesiagaan penggunanya. Selain itu, pemantau kesehatan juga diadopsi untuk memonitor temperatur tubuh, detak jantung dan level hidrasi penggunanya. Penyokong hidup paling dasar seperti panas, udara dan oksigen juga disediakan di dalam TALOS.
Sampai pada saat ini, tercatat 56 perusahaan, 16 instansi pemerintah, 13 universitas, dan 10 laboratorium nasional AS bekerja sama untuk mengembangkan ‘baju baja’ tersebut. [CDS]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar